Jumat, 20 November 2009

BUDIDAYA PADI

PENYIAPAN LAHAN

o Tanah diolah secara sempurna yaitu dibajak dibiarkan selama 7 hari dalam keadaan macak-macak, kemudian dibajak II dan digaru untuk melumpurkan dan meratakan tanah.

o Untuk menekan pertumbuhan gulma, lahan yang telah diratakan disemprot dengan herbisida para tumbuh dan dibiarkan selama 7-10 hari atau sesuai dengan anjuran.

PERSEMAIAN

Pembuatan persemaian dilakukan sebagai berikut :

o Tanah diolah, dicangkul atau dibajak, dibiarkan dalam kondisi macak-macak selama minimal 7 hari agar gabah yang ada dalam tanah tumbuh kemudian oleh tanah kedua sambil membersihkan lahan dari tanaman padi yang tumbuh liar dan gulma.

o Buat bedengan dengan tinggi minimal 5-10cm, lebar 110 cm dan panjang disesuaikan dengan ukuran petak dan kebutuhan.

o Pupuk persemaian dengan urea, SP 36 dan KCl masing-masing sebanyak 5 gr/m2.

o Sebelum disebar benih direndam selama 24 jam, kemudian ditiriskan di tempat yang aman selama 24 jam.

o Tabur benih yang telah mulai berkecambah dengan kerapatan 50 gr/m2 atau 1 kg benih per 20 m2 lahan.

o Kebutuhan benih untuk 1 ha areal pertanaman adalah 10-20 kg.

PENANAMAN

o Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 10-15 hari.

o Jarak tanam 20x20 cm, satu tanaman per rumput.

o Populasi bibit di persemaian lebih jarak daripada yang bias dipraktekkan petani, sehingga pada umur 21 hari bibit padi telah mempunyai anakan. Pada waktu penanaman adalah satu rumpun, bukan satu batang per rumpun dapat lebih dari satu batang apabila bibitnya telah mempunyai anakan.

VARIETAS YANG DIGUNAKAN

Dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan telah didapat beberapa varietas padi hibrida yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian maupun introduksi dari Negara China, Vietnam, Jepang dan lainnya yaitu :

- Varietas Rokan

- Varietas Makro

- Varietas Intani 1

- Varietas Intani 2

- Varietas Miki 1

- Varietas Miki 2

- Varietas Miki 3

PEMUPUKAN

Anjuran pemupukan padi adalah :

Musim kemarau

o Takaran pupuk 300 kg urea, 100 kg SP-36 dan 150 kg KCl/Ha

o Waktu pemberian :

§ Saat tanam : 60 kg + 100 kg SP-36 + 150 KCl/Ha

§ 5% berbunga; 75 kg urea/Ha

Musim Hujan

o Takaran pupuk 250 kg urea, 100 kg SP-36 dan 150 kg KCl/Ha

o Waktu pemberian :

§ Saat tanam : 50 kg + 100 kg SP 36 + 100 kg KCl/Ha

§ 4 minggu setelah tanam : 75 kg urea/Ha

§ 7 minggu setelah tanam : 75 kg urea + 50 kg KCl/Ha

§ 5% berbunga : 50 kg urea/Ha

PEMELIHARAAN TANAMAN

o Penyiangan dilakukan secara insentif agar tanaman tidak terganggu gulma, yang dilakukan paling sedikit 2 kali yaitu menjelang pemupukan ke2 dan ke3.

o Padi hibrida yang ada pada saat ini peka terhadap penyakit hama tungro dan hama wereng coklat maka hindari pengembangan dilakukan di daerah endemis hama dan penyakit, terapkan PHT dengan monitoring keberadaan tungro dan kepadatan populasi wereng secara intensif. Perhatikan juga hama serangan tikus sejak dini dan monitoring penerbangan ngengat penggerek batang.

o Penggunaan pestisida secara bijaksana

PANEN DAN PASCA PANEN

Penentuan saat panen sangat berpengaruh terhadap kualitas gabah. Tanaman padi yang ditanam muda jika digilingkan menghasilkan banyak beras pecah. Ciri-ciri tanaman padi yang siap dipanen adalah :

o 95% butir-butir padi dan daun bendera sudah menguning.

o Tangkai menunduk karena sarat menanggung butir-butir padi yang bertambah berat.

o Butir padi bila ditekan terasa keras dan berisi.

Peralatan panen dapat digunakan sabit bergerigi atau reaper dan dilaksanakan secara beregu. Hasil panen dimasukkan ke dalam karung kemudian dirontokkan dengan pedal thresher atau power thresher. Keterlambatan perontokan dan pengeringan akan mengakibatkan butir kuning.

Selama perontokan agar menggunakan lantai jemur , bila tidak ada panas matahari dapat menggunakan dryer, kematangan gabah dan alat penggilingan sangat menentukan rendeman, tingkat kehilangan hasil dan mutu beras. Umur tanam yang belum optimal dan tidak seragam akan menurunkan mutu beras dan rendemannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar