Pentingnya meningkatkan ekonomi pedesaan pernah diungkapkan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawartra di Indonesia Regional Investment Forum (IRIF) di Jakarta. Ekonomi rakyat di pedesaan terbukti lebih kuat menghadapi krisis dibanding sektor finansial yang mendominasi struktur perekonomian di banyak negara.
Dalam kesempatan itu Thaksin memberikan ceramah berjudul The Development of Rural and Orovincial Economies for National Competitiveness. Di Thailand, pemikiran Thaksin soal pembangunan pedesaan di kenal dengan istilah “Thaksinomics”.
Dia mengatakan, betapa vitalnya ekonomi pedesaan bisa dilihat ketika krisis finansial melanda Asia pada periode 1997. Ketika itu ekonomi rakyat di pedesaan menjadi Safety belt bagi kondisi makro ekonomi yang terkoyak. Krisis finansial Asia pada tahun 1997 membuat banyak perusahaan bangkrut, pengusaha menjadi miskin, sektor keuangan harus direstruksisasi. Namun, justru ekonomi rakyat di pedesaan yang berskala kecil-menengah lebih kuat bertahan.
Karena itu, Thaksin menghimbau negara-negara berkembang untuk tidak menganaktirikan ekonomi rakyat di pedesaan. Dia menyebut kebijakan yang harus diterapkan sebagai dual track policy. Kebijakan tersebut adalah memberikan ruang selebar mungkin untuk sektor ekonomi yang tumbuh di perkotaan, mulai industri pengolahan hingga jasa keuangan. Namun, perkembangan ekonomi di perkotaan tersebut jangan sampai melalaikan wilayah hinterland, yaitu wilayah pedesaan atau kawasan pinggiran kota. Antara daerah urban dan hinterland harus saling menguntungkan. (Jawa Pos, Rabu 28 Mei 2008).
Dari kutipan diatas pemerintah kita tidak boleh hanya berpangku tangan dan meratapi nasibnya melihat “kehancuran” ekonomi di negara kita.Pemerintah harus segera menerapkan dual track policy sebagai fundamental pembangunan perekonomian di Indonesia.
Pembangunan ekonomi pedesaan akan mampu mengatasi masalah kesenjangan sosial dan distribusi pendapatan akan merata. Negara kita harus segera menggelontor dana untuk memperbaiki pendidikan di masyarakat. Karena masalah pendidikan kita kalah dengan negara asing. Ini dibuktikan, ketika banyak investasi terutama yang berbasis sumber daya alam (SDA) masuk kenegara kita, justru warga lokal menjadi tamu di negeri sendiri. Bukan hanya pendidikan yang harus diperhatikan, tetapi juga masalah permodalan sebagai “alat” perencanaan sebuah usaha. Pemerintah harus membenahi manajeman pinjaman lunak bagi pengusaha kecil-menengah dipedesaan. Insya’ Alloh Negara kita akan mejadi “Macan Asia”,lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar